Program farmakovigilans di Indonesia telah dimulai dan dipromosikan oleh Badan POM sebagai otoritas pengawas obat nasional. Tujuan utama program farmakovigilans tidak hanya untuk memperbaiki keselamatan pasien pada penggunaan obat, namun juga berkontribusi terhadap penilaian manfaat, bahaya, efektivitas dan risiko penggunaan suatu obat, serta mendorong keamanan, kerasionalan dan keefektifan (termasuk penghematan biaya) penggunaan obat.
Lebih Lanjut
Pada tahun 2017, Badan POM mulai melaksanakan supervisi penerapan farmakovigilans obat program HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria (ATM). Kegiatan supervisi ini dilaksanakan dalam rangka implementasi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/ Menkes/164/2015 tanggal 30 April 2015 tentang Uji Coba Penyelenggaraan Farmakovigilans Obat Program AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Adapun Fasyankes yang menjadi tempat uji coba penyelenggaraan farmakovigilans obat program ATM sesuai dengan Keputusan tersebut adalah sebagai berikut:
Lebih Lanjut
Pada tanggal 21 Agustus 2017, untuk kali ketiga Badan POM menyelenggarakan Workshop/Peningkatan Kompetensi Farmakovigilans bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pendidikan yaitu RS Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Kegiatan ini dihadiri oleh high level management RS USU (Direktur Utama dan Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan) dan tenaga kesehatan (dokter, apoteker, perawat) dari RS USU serta Kepala Balai Besar POM di Medan dan 4 orang staf.
Lebih Lanjut
Lebih Lanjut
Badan POM telah menyelenggarakan Workshop/Peningkatan Kompetensi Farmakovigilans kepada Tenaga Kesehatan RSPAD Gatot Soebroto pada tanggal 26 Mei 2017 di Hotel Best Western Premier The Hive, Jakarta. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan (dokter, apoteker, perawat) mengenai farmakovigilans serta meningkatkan peran tenaga kesehatan dalam pemantauan dan pelaporan efek samping obat dengan sasaran akhir adalah keselamatan (patient safety).
Workshop yang dihadiri oleh peserta dari sejawat kesehatan RSPAD Gatot Soebroto dan peserta dari Badan POM ini, dibuka oleh ibu Siti Asfijah Abdoellah, S.Si., Apt., M.Med.Sc. selaku Kasubdit Surveilan dan Analisis Risiko Produk Terapetik dan PKRT, yang dilanjutkan dengan paparan materi mengenai “Pharmacovigilance and Patient Safety” yang disampaikan oleh dr. Jarir At Thobari, MD, MSc., PhD selaku Narasumber dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Paparan materi berikutnya adalah mengenai Program Farmakovigilans di Indonesia oleh ibu Siti Asfijah Abdoellah, S.Si., Apt., M.Med.Sc.. Pada sesi terakhir, disampaikan materi mengenai Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (ESO) di RSPAD Gatot Soebroto dan Kendala yang Dihadapi oleh Letkol Ckm Drs. Sutarno, M.Si., Apt. dengan jabatan Kabagrendalada Bekkes RSPAD Gatot Soebroto.
Lebih Lanjut